LOVE PLAN -Cerpen-

Februari 06, 2014


Fisika itu sulit, tapi ya gak sulit-sulit amat”. Peribahasa dari mana itu? dasar kalau Pak Raden, guru Fisika di sekolahku sudah kebanyakan pikiran tentang kinematika gerak, dimensi, osilasi, dan lain sebagainya, kata-katanya pasti nglantur kemana-mana. Maklumlah usia Pak Raden sudah kepala lima. Kami menahan tawa karena takut dihukum karena ramai. Aku tak sengaja melihat Erga tersenyum kecil. Manis sekali pikirku. Andai diriku bisa melihat senyum Erga setiap hari. Ah... mungkin cuma mimpi, toh suatu saat Erga masuk ke kelas A1 bersama Tania karena mereka terkenal pintar. Sedangkan Aku bisa berharap masuk di kelas A2 bersama Elsa. Sadar diri, Aku ini masih berada di bawah level otak Erga dan Tania.
Lirikannya membuat jantungku berdegup kencang. Dug... dug... dug... senyumnya merangsang listrik ke jantungku semakin lama semakin tak terarah dan ku rasa semua orang mendengar jeritan hatiku. Aku meremas tangan Elsa, teman sebangkuku yang sejak tadi masih membenahi dandanannya yang ‘sedikit’ amburadul.
            “Sakit...! Bentar, gue mau ngaca dulu... malu kan kalau ketemu cowok-cowok keren penampilan gue masih kayak orang-orangan sawah!”. Kata Elsa.
            Aku sama sekali tak menggubris omongan Elsa dan tetap fokus mengawasi setiap gerak-gerik Erga. Benar-benar menawan, pujiku. Tak sengaja Aku melihat Erga tersenyum kecil padaku. Hari itu benar-benar dipenuhi cinta yang sudah tak terbendung lagi rasanya.
            “Tanggal berapa hari ini, Sa?”. Tanyaku.
            “Hari ini? Kemarin? atau lusa?”. Elsa balik bertanya.
            Aku mengusap kepala. “Tuh cermin ditaruh dulu biar loading sama jalan ceritanya. Hari ini tanggal berapa ya?”.
            “Oh, iya-iya... Hari ini tanggal 8!”. Jawab Elsa yang masih memegang cerminnya.
Emm...Mugkin gak ya kalau Erga beneran naksir Tania? Mereka sama-sama pinternya, kayak udah cocok banget jadi pasangan. First Plan, delapan Desember ini pengen gue jadiin hari paling bahagia dalam hidup gue.. Udah dapet senyumnya Erga, pengen kejutan lagi nih... Batinku.
Tania adalah cewek kecil yang suka godain Erga saat dia sedang belajar serius. Dari situ lah Erga dan Tania begitu akrab, dan dari situ lah yang membuat Aku semakin ingin mengejar Erga. Suatu saat gue bakalan jadi penerus Einstein, bikin rumus tertentu buat menaklukan hatinya Erga. OPTIMIS!!!. Aku tersenyum lebar, tapi aku tak benar-benar yakin bisa membuat rumus seperti itu apalagi urusan hati, cinta, perasaan, dan logika. ARRGGH ribetnya.
Bagai terbius, mulut tertutup lakban, badan pun terasa kaku saat Erga datang menghampiri mejaku. Bocah tampan itu sudah berdiri di depanku dan tersenyum kepadaku. Pikiran aneh-aneh mulai bermunculan. “Aku mencintaimu”. Kata yang paling ku tunggu tak kunjung keluar dari mulut manisnya. Namun bukannya niat menembakku, Erga justru meletakkan laptopnya di mejaku.
“Nitip nge-Charge laptop ya!”. Kata Erga dengan santainya.
GUBRAK!! Wajar bila wajahku seketika memerah bak kepiting rebus. Oh My God... Apa yang ku lakukan? Memasang tampang memerah dan salah tingkah. Benar-benar bukan tindakan yang patut dilakukan pada saat-saat seperti ini.
!!!
            Nasi udah, sayur asem udah, lauk juga udah, terus kok masih ada yang kurang ya?. Mmm... Oh iya, sendok. Tapi masih ada yang kurang lagi, narsis dulu baru komplit.
            Aku mengambil handphone yang masih nangkring di dalam tasku. Aksi narsisku pun dimulai. Di tengah-tengah perjalananku menyantap hidangan buatan ibu, satu SMS masuk di handphone-ku.
            “Dari Erga.” Kataku polos. “Hah!!! Erga... WHAA!!! Ada angin apa nih? Idih.. mungkin cuma pertanyaan formal!”. Mulai berputus asa.
            Dengan sigap Aku membuka SMS dari Erga yang sempat membuatku hampir pingsan.
            From : Erga Dharmadika
                   Eh, besok PR nya apa aja??  -Erga-
            “Tuh kan bener apa kata gue pasti nanya PR, bosen deh gue!”. Gumamku.
            To : Erga Dharmadika
                   Fisika BKS hal.42 yg pilGan aja, jgn lupa dkasih prosesnya.
          From : Erga Dharmadika
                   Makasih ya :D
          Yah... Cuma bilang makasih?? Kasih kata apa gitu biar keren dikit. Misalnya ‘Nonton yuk!’ atau ‘Kapan-kapan jalan bareng ya!” atau begini lebih keren ‘Aku mencintaimu’. Eh, eh.. mana mungkin si Erga bilang kayak gitu ke gue. Lagi mimpi ya, Ta?? Bangun dong, Martha!
            To : Erga Dharmadika
                   Cuma bilang makasih?? Nanggung bgt sih.. :o
          From : Erga Dharmadika
                   Lha mintamu gmana? :D
          Duh...bego banget gue!
            To : Erga Dharmadika
                   Mmm.. gak jadi ga. Cuma bercanda :D
                   Pasti kamu lagi SMS an sama orang yg kamu suka, ya kan?
          From : Erga Dharmadika
                   Kepo.. :p
                   Emangnya sp yg kusuka? Kamu tau? Enggak kan.
.         To : Erga Dharmadika
                   Tania lah.. Masak aku? Ya gk mngkin dong.. :)
          From : Erga Dharmadika
                   Ha? Tania, bukan dia. Kalo kamu, mungkin iya :D
          O-M-G.. Bukan Tania tapi bisa jadi Aku yang Erga sukai. AAAA.. benar-benar luar biasa. Jantungku seperti diledaki ratusan kembang api. Aksi SMS ku dengan Erga terus berlanjut sampai Aku menghabiskan makananku. Dan akan diteruskan lagi malam ini.
!!!
            Erga mana ya kok gak SMS lagi? Apa Aku harus mulai duluan, aish.. jaim dong!. Rasa gelisah itu pun terus menyelimuti perasaanku. Aku baru menyadari bahwa Aku menyukainya. Tapi apalah daya jika memang Aku tak kan bisa menjadi pemenang di hatinya. Banyak wanita yang menyukainya, Erga bagaikan malaikat bagi peri-peri di sekitarnya.
Menjaga image, satu hal yang sangat penting bagi setiap insan yang sedang dilanda asmara. Tapi hal inilah yang menurutku menjadi sebuah kekurangan dimana seseorang yang menjaga image-nya justru malah tak menjadi perhatian si do’i. “Oissh.. Bahasa gue tinggi banget ya?”.
Dengan langkah pasti menuju impian dan tujuan yang lebih baik, Aku memberanikan diri mengawali SMS ku dengan Erga. Aku berharap semoga SMS ku berhasil masuk, dan dibalas dengan baik dan benar.
To : Erga Dharmadika
          Mmm.. lagi sibuk ya ga?
“Aku berharap semoga SMS ku berhasil masuk, dan dibalas dengan baik dan benar”. Pintaku. “OK, kirim!!”.
Selang beberapa menit kemudian Erga membalas SMS. Dan inilah cuplikan SMS ku dengannnya.
From : Erga Dharmadika
          Nggak tha... kamu sendiri gmana?
To : Erga Dharmadika
          Gk gmana2. Kmu gak SMS an sama Tania?
From : Erga Dharmadika
Aku itu gak ada apa2 sama dia... kok kamu gk ngerti2 sih apa maksudku..
          To : Erga Dharmadika
                   Apa sih ga?? Aku emang beneran gk tau
          From : Erga Dharmadika
                   Harus sekarang ya?
            Apaan ini? Erga semakin membuatku bingung dengan balasan SMS nya. Apanya yang sekarang? Aku gak mengerti apapun tentang dia dan Tania. Jangan-jangan dia mau bilang kalau dia gak suka sama Tania atau malah sebaliknya.
            To : Erga Dharmadika
                   Skrng aja gpp kok, mungkin aku jg gak ada sangkutannya
          Satu menit, lima menit, sepuluh menit berlalu dia tak kunjung membalas SMS ku. Aku resah apa sebenarnya yang ingin dikatakannya. Dan di menit ke tiga belas dia baru membalas SMS ku.
            From : Erga Dharmadika
                   Aku suka sama kamu. Aku mencintaimu :)
            Tanganku bergetar membaca SMS darinya. Mulutku terdiam, mataku terpana pada tulisan itu dan seolah-olah Aku sedang melayang tinggi di angkasa. AAAA.. ini memang luar biasa. Jantungku tak lagi diledaki ratusan kembang api, tapi milyaran kembang api dan dijatuhi bunga-bunga yang bermekaran.
            “Aku pemenangnya. Dia mengatakannya!”. Kata batinku.
            Tak ingin membuang kesempatan yang ada Aku segera membalas SMS nya.
            To : Erga Dharmadika
                   Aku juga menyukaimu... :)
          Last Planning Today, delapan Desember ini udah gue jadiin hari paling bahagia dalam hidup gue.. Udah dapet senyumnya Erga, SMS an full dengan Erga, dan yang terakhir... ditembak Erga. Batinku.
!!!
            “HAYOO... nglamun apaan?”. Suara Elsa mengagetkanku disaat Aku sedang bernostalgia mengenang masa-masa pertama kali Erga menembakku.
            “Sialan Lo..! Untung gak serangan jantung!”. Kataku.
            Elsa terpingkal-pingkal melihatku begitu kikuk dibuatnya. “Haha.. muka Lo lucu banget! Gimana hubunganmu dengan Erga? Masih baikan dong”. Tanya Elsa.
            Aku terdiam tak mampu mengatakan yang sebenarnya terjadi denganku dan Erga. Perlahan air mataku mulai menetes.
            “Hei, kok nangis? Pasti ada sesuatu nih. Cerita dong Tha!”. Pinta Elsa.
            “Erga cemburu waktu gue deket sama Reno. Eh maksudnya bukan deket dalam arti begituan, tapi Cuma sekedar rekan satu kelompok aja kok. Menurutku itu biasa, lagian si Erga sendiri aja yang sensitifnya kebangetan! Tadi pagi dia mau mutus gue.”. Kataku kesal.
            “Itu kan hal wajar kalau Erga emang sayang sama Lo. Itu bukti kalau dia masih perhatian. Coba kalau gak diperhatian, pasti dia gak bakalan marah waktu kamu deket sama cowok lain”. Terang Elsa sambil menyeruput minuman soda nya. “Udah ya nangisnya, masak kamu nangis cuma gara-gara cowok sih. Lagian kita kan udah mau kuliah, fokus dulu jadi mahasiswi”. Lanjutnya.
            Aku mengusap air mata yang sudah membasahi pipiku. “Nah itu dia, gue mau ke Bandung. Gue mau kuliah di sana!”. Kataku.
            “Kapan? Udah ngomong ke Erga belum?”. Tanya Elsa.
            “Besok pagi gue berangkat. Belum ngomong sama dia, rencananya hari ini gue mau ngomong ke dia. Semoga ngambeknya udah reda!”. Kataku sambil tersenyum kecil.
            “Yah, bakalan kangen banget gue sama Martha!”. Ucap Elsa sambil memelukku. “Hati-hati ya besok! Jaga kesehatan di sana!”.
            “Pasti. Makasih banyak ya, Sa!”. Aku tersenyum bahagia memiliki sahabat yang care banget. Be Happy, Martha! :)
!!!
            Entah mengapa pagi ini Aku sama sekali tak bersemangat untuk berangkat menuju Kota Kembang. Setelah kejadian yang menimpaku kemarin mataku menjadi sembab. Aku meraih tas yang berat isinya mencapai lima ton (haha.. Cuma bercanda). Hei.. lihat saja isinya, buku, baju, perkakas rumah tangga, semua masuk di sini. Aku menentengnya menuju bis yang membawaku menuju stasiun kota.
            Tiga puluh menit lagi kereta datang. Aku begitu tak nyaman dengan perasaanku. Aku mengambil ponsel di dalam tas dan menelfon Elsa.
            “Sa, gue udah di stasiun. Kamu lagi ngapain?”. Kataku di telpon.
            “Oh iya Tha, Aku lagi main sama adekku. Udah ngomong sama Erga kan?”. Tanya Elsa.
            “Belum Sa. Kemaren waktu gue mau ngomong, dia langsung pergi gitu aja ninggalin gue sendirian. Trus gue juga nemu mawar di sekitar dia berdiri, apa itu punya Erga ya? Ini mawarnya gue bawa ke Bandung. Waktu gue SMS dia balesnya lama, balesnya pun cuek banget..nget... Aku jadi merasa bersalah. Padahal niat gue cuma pengen ngasih salam perpisahan semoga ketemu lagi suatu saat nanti. Tapi ya udahlah, Erga mungkin udah benci banget sama gue. Tolong ya Sa, sampein salam gue ke Erga. Aku sayang banget sama dia!”. Kataku yang mulai meneteskan air mata.
            “Ya ampun Tha, Erga kok gitu banget ya. Iya ini mau gue kasih tau tuh si Erga! Tenang aja Tha, moga selamat sampai tujuan ya!”. Kata Elsa menutup percakapanku dengannya.
            Kereta menuju Bandung pun tiba setelah tiga puluh menit menunggu di ruang tunggu stasiun kota. Aku mendapat duduk di gerbong tiga.
            Erga lagi ngapain ya sekarang?. Tanyaku dalam hati.
            Jujur saja, Aku masih tak rela jika meninggalkan kota kelahiranku ini, tapi Aku harus menempuh pendidikan di sana.
            First on the second plan, menjadi mahasiswi yang baik, lulus dengan nilai terbaik, membahagiakan semua orang, dan... bertemu Erga suatu hari nanti!. This is my love plan.
-Bersambung-


Tunggu kehadiran cerpen terbaru Fiya berjudul MIRACLES (LOVE PLAN 2). Itu adalah lanjutan cerpen LOVE PLAN di atas. Semoga kalian gak bosen-bosennya ngintip isi blog ini, dan jangan  lupa untuk tinggalkan komentar kalian di sini... Happy reading ^_^

You Might Also Like

0 comments