Bye MOS, Hello MPLS
Juli 21, 2016
"Udah lulus aja neng, gak kangen sama masa SMA?"
Setahun sudah melepas rasa suka cita, bahagia, rindu, dan penat di sebuah sekolah yang katanya sih "mojok". Wushhh itu pola pikir primitif yeee masih nganggep sekolah itu mojok. Bangunannya aja mojok, SDM nya belum tentu terpojok.
Fiya mau sharing dikit mengenai pengalaman jadi pemeran utama MOS, saat menjadi senior MOS, dan apa yang aku rasain setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Pak Anis Baswedan melarang adanya MOS yang masih menyisakan unsur perpeloncoan.
Setahun sudah melepas rasa suka cita, bahagia, rindu, dan penat di sebuah sekolah yang katanya sih "mojok". Wushhh itu pola pikir primitif yeee masih nganggep sekolah itu mojok. Bangunannya aja mojok, SDM nya belum tentu terpojok.
Fiya mau sharing dikit mengenai pengalaman jadi pemeran utama MOS, saat menjadi senior MOS, dan apa yang aku rasain setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Pak Anis Baswedan melarang adanya MOS yang masih menyisakan unsur perpeloncoan.
MOS ITU UNIK
Awal menginjakkan kaki di SMA, masih adaptasi dong dengan lingkungan sekitar. Masih celingukan, "ini tempat apa, kamu siapa, aku kenal siapa?". Masih pakai baju SMP, hem putih lengan panjang; rok span biru tua panjang; sepatu hitam; kaos kaki panjang; kerudung putih pake nametag "KAFIYATUL FITHRI" di sebelah kanan (re: seragam MTs), naik sepeda ph**nix biru, dan tak lupa bawa tas punggung biru 🐬.
MOS kala itu identik dengan atribut unyu nan menggemaskan. Kebetulan kelasku cuma disuruh memakai id card dengan tali pita warna tertentu dan bando yang ada tulisannya "ketumbar", karena kelas ketumbar. Proses MOS nya cukup menyenangkan kok, gak kaya yang di tipi-tipi pake aksi kekerasan. Cumaan, di sela" materi pasti ada tim kedisiplinan, bentakin anak yang gak pake atribut sekolah lengkap (bukan atribut MOS lo ya).
Untuk yang disuruh bawa barang bawaan yang pake istilah aneh gitu, seniorku ngasih clue yang gampang dan langsung dikasih tau bendanya. Yah bawa donat dua buah buat makan siang, satunya lagi kasih deh buat anak" yang masih laper 😄.
MOS berlangsung selama tiga hari dan semuanya berjalan menyenangkan, yeaay 🙌
Awal menginjakkan kaki di SMA, masih adaptasi dong dengan lingkungan sekitar. Masih celingukan, "ini tempat apa, kamu siapa, aku kenal siapa?". Masih pakai baju SMP, hem putih lengan panjang; rok span biru tua panjang; sepatu hitam; kaos kaki panjang; kerudung putih pake nametag "KAFIYATUL FITHRI" di sebelah kanan (re: seragam MTs), naik sepeda ph**nix biru, dan tak lupa bawa tas punggung biru 🐬.
MOS kala itu identik dengan atribut unyu nan menggemaskan. Kebetulan kelasku cuma disuruh memakai id card dengan tali pita warna tertentu dan bando yang ada tulisannya "ketumbar", karena kelas ketumbar. Proses MOS nya cukup menyenangkan kok, gak kaya yang di tipi-tipi pake aksi kekerasan. Cumaan, di sela" materi pasti ada tim kedisiplinan, bentakin anak yang gak pake atribut sekolah lengkap (bukan atribut MOS lo ya).
Untuk yang disuruh bawa barang bawaan yang pake istilah aneh gitu, seniorku ngasih clue yang gampang dan langsung dikasih tau bendanya. Yah bawa donat dua buah buat makan siang, satunya lagi kasih deh buat anak" yang masih laper 😄.
MOS berlangsung selama tiga hari dan semuanya berjalan menyenangkan, yeaay 🙌
Miss u mba umay dan mas jabar 💞
BE A GOOD SENIOR
Hueh udah masuk tahun ketiga di sekolah, time to be a good senior. Berhubung jadi pengurus OSIS, alhamdulillah diberi kesempatan jadi senior MOS kelas X-1 "Arjuna".
Bangun pagi dan berangkat jam set 5, briefing semua senior kelas, kasih materi, game, dan terus berulang hingga tiga hari bertugas. Dapet partner yang super gokil aka Kukuh Setiawan, ketemu junior ngeselin dan nyenengin 😚, dapet hadiah boardmarker habis menang game, diubet-ubet pake tisu toilet gara-gara jadi korban game mummy, dan makan malem bareng mereka saat Nuzulul Qur'an. 😢 wow kangen
Fiya sempet negur junior yang pake sepatu sol putih, suruh cepet ganti sebelum kena tim kedisiplinan. Gaada unsur kekerasan juga kok 😋 (testimoni...testimoni...)
Untuk atribut, hmm maafkan kami ya kalo kejadian yang sampe dihukum di lapangan kemarin itu jadi bahan pembicaraan panitia. Bukan apa" kok, cuma ada kesalahpahaman 😊 memang perlu evaluasi.
Kebetulan juga adikku kala itu juga jadi siswa baru dan menjalani MOS di sekolah lain. Aku juga membantu menyiapkan segala atribut MOS nya yang boleh aku katakan lebih rumit dan lebih banyak dari apa yang aku tugaskan kepada juniorku.
Yang bikin terharu adalah junior yang aku katain ngeselin tadi udah otw jadi orang-orang hebat. Jadi duta telk****l, penyiar radio, dan peran penting lainnya. Uluh uluh jadi baper gini nulis blog 😳
Jadi senior itu gampang-gampang susah. Gampang dikenal junior aka famous, punya memori indah semasa sekolah (gak cuma cinta-cintaan), dan punya pengalaman mengasuh puluhan anak. Wkwk
Susahnya kalau juniornya bandel minta ampun, yang kena seniornya malahan. Heu
Hueh udah masuk tahun ketiga di sekolah, time to be a good senior. Berhubung jadi pengurus OSIS, alhamdulillah diberi kesempatan jadi senior MOS kelas X-1 "Arjuna".
Bangun pagi dan berangkat jam set 5, briefing semua senior kelas, kasih materi, game, dan terus berulang hingga tiga hari bertugas. Dapet partner yang super gokil aka Kukuh Setiawan, ketemu junior ngeselin dan nyenengin 😚, dapet hadiah boardmarker habis menang game, diubet-ubet pake tisu toilet gara-gara jadi korban game mummy, dan makan malem bareng mereka saat Nuzulul Qur'an. 😢 wow kangen
Fiya sempet negur junior yang pake sepatu sol putih, suruh cepet ganti sebelum kena tim kedisiplinan. Gaada unsur kekerasan juga kok 😋 (testimoni...testimoni...)
Untuk atribut, hmm maafkan kami ya kalo kejadian yang sampe dihukum di lapangan kemarin itu jadi bahan pembicaraan panitia. Bukan apa" kok, cuma ada kesalahpahaman 😊 memang perlu evaluasi.
Kebetulan juga adikku kala itu juga jadi siswa baru dan menjalani MOS di sekolah lain. Aku juga membantu menyiapkan segala atribut MOS nya yang boleh aku katakan lebih rumit dan lebih banyak dari apa yang aku tugaskan kepada juniorku.
Yang bikin terharu adalah junior yang aku katain ngeselin tadi udah otw jadi orang-orang hebat. Jadi duta telk****l, penyiar radio, dan peran penting lainnya. Uluh uluh jadi baper gini nulis blog 😳
Jadi senior itu gampang-gampang susah. Gampang dikenal junior aka famous, punya memori indah semasa sekolah (gak cuma cinta-cintaan), dan punya pengalaman mengasuh puluhan anak. Wkwk
Susahnya kalau juniornya bandel minta ampun, yang kena seniornya malahan. Heu
Miss u dedek" unyu ipa_eins 💞
PERUBAHAN ITU PASTI ADA
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah telah menggantikan kebijakan terkait Masa Orientasi Siswa yang selama ini rentan menjadi tempat tindak kekerasan terjadi. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 ini mengatur sanksi yang mengikat bagi ekosistem pendidikan yang ada di Satuan Pendidikan.
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah telah menggantikan kebijakan terkait Masa Orientasi Siswa yang selama ini rentan menjadi tempat tindak kekerasan terjadi. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 ini mengatur sanksi yang mengikat bagi ekosistem pendidikan yang ada di Satuan Pendidikan.
Dengan adanya Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah, maka mulai pada tahun pelajaran 2016/2017 masa Orientasi Siswa Baru berubah namanya menjadi masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.
Sesuai Pasal 5 ayat 1 permendikbud No 18 tahun 2016 dinyatakan bahwa Perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah harus dilakukan oleh guru serta dilarang melibatkan siswa senior (kakak kelas) dan/atau alumni sebagai penyelenggara.
Berdasarkan Lampiran III Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 secara tegas sekolah DILARANG MEWAJIBKAN siswa baru untuk memakai atribut sebagai berikut:
1. Tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya.
2. Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, dan sejenisnya.
3. Aksesoris di kepala yang tidak wajar.
4. Alas kaki yang tidak wajar.
5. Papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat.
6. Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.
Selanjutnya Berdasarkan Lampiran III Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 dinyatakan secara tegas dalam masa Orientasi siswa Baru atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah DILARANG melakukan aktivitas sebagai berikut:
1. Memberikan tugas kepada siswa baru yang wajib membawa suatu produk dengan merk tertentu.
2. Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat (menghitung nasi, gula, semut, dsb).
3. Memakan dan meminum makanan dan minuman sisa yang bukan milik masing-masing siswa baru.
4. Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiramkan air serta hukuman yang bersifat fisik dan/atau mengarah pada tindak kekerasan.
5. Memberikan tugas yang tidak masuk akal seperti berbicara dengan hewan atau tumbuhan serta membawa barang yang sudah tidak diproduksi kembali.
6. Aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.
Berdasarkan Lampiran III Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 secara tegas sekolah DILARANG MEWAJIBKAN siswa baru untuk memakai atribut sebagai berikut:
1. Tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya.
2. Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, dan sejenisnya.
3. Aksesoris di kepala yang tidak wajar.
4. Alas kaki yang tidak wajar.
5. Papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat.
6. Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.
Selanjutnya Berdasarkan Lampiran III Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 dinyatakan secara tegas dalam masa Orientasi siswa Baru atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah DILARANG melakukan aktivitas sebagai berikut:
1. Memberikan tugas kepada siswa baru yang wajib membawa suatu produk dengan merk tertentu.
2. Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat (menghitung nasi, gula, semut, dsb).
3. Memakan dan meminum makanan dan minuman sisa yang bukan milik masing-masing siswa baru.
4. Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiramkan air serta hukuman yang bersifat fisik dan/atau mengarah pada tindak kekerasan.
5. Memberikan tugas yang tidak masuk akal seperti berbicara dengan hewan atau tumbuhan serta membawa barang yang sudah tidak diproduksi kembali.
6. Aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.
Udah dibaca kan ya 👌
Mau sharing aja, sebenarnya ada sedikit rasa sedih telah menjadi bagian dari sebuah sistem yang masih menghalalkan MOS yang notabene identik dengan perpeloncoan dan atribut-atribut gak jelas seperti itu. Gak cuma itu, sedih juga kalau lihat postingan di sosial media yang menampilkan betapa meriahnya masa pengenalan siswa baru di sekolahku tahun ini. Saluuud sama pihak penyelenggara telah membuat perubahan yang baik.
Semoga dengan adanya perubahan kebijakan tentang sistem pengenalan siswa baru ini bisa memberi kenyamanan bagi siswa yang akan menempuh pendidikan selama tiga tahun di sekolah tercinta.
Mau sharing aja, sebenarnya ada sedikit rasa sedih telah menjadi bagian dari sebuah sistem yang masih menghalalkan MOS yang notabene identik dengan perpeloncoan dan atribut-atribut gak jelas seperti itu. Gak cuma itu, sedih juga kalau lihat postingan di sosial media yang menampilkan betapa meriahnya masa pengenalan siswa baru di sekolahku tahun ini. Saluuud sama pihak penyelenggara telah membuat perubahan yang baik.
Semoga dengan adanya perubahan kebijakan tentang sistem pengenalan siswa baru ini bisa memberi kenyamanan bagi siswa yang akan menempuh pendidikan selama tiga tahun di sekolah tercinta.
See ya, fellas 😚
📎Source:
dedihumas.bnn.go.id
ainamulyana.blogspot.co.id/2016/06/aturan-baru-tentang-masa-orientasi.html
dedihumas.bnn.go.id
ainamulyana.blogspot.co.id/2016/06/aturan-baru-tentang-masa-orientasi.html
0 comments