Bukan biografi, bukan
pula opini yang biasa saya tulis disini.
Mungkin
terlihat seperti testimoni.
Dari
seorang mahasiswi yang selalu dipenuhi kebahagiaan sepanjang hari. 😊
***
Biasa
curhat tentang beginian di Twitter, tapi karena doi gak mungkin menampung 600-an
kata jadi saya tumpahkan disini saja.
***
Selamat
datang semester 1. Saya nggak nyangka bisa menghirup udara segar disini.
Berjalan penuh semangat dari asrama menuju jurusan. Masih ingat betul kala itu
saya berpakaian amat rapi, celana jeans hitam, baju biru motif (motif apaan ya
itu, bagus tapi gambarnya, saya suka), jilbab biru donker, dan sepatu navy
(seneng dong sekolah gak melulu pakai sepatu hitam polos lagi). Yak, awal mula
perkuliahan terasa sangat-sangat menyenangkan. Sampai gak sadar ketika mahasiswa
baru datang berarti mereka menjadi incaran kating. Pffft.
Pakaian
kuliah saya berubah jadi memakai rok hitam, kemeja dimasukkin rok, pakai pin,
dan kemana-mana bawa buku tebel bersampul biru. Hmm gimana ya, dari situ
kehidupan saya mulai gak beraturan. Jauh dari orang tua kayanya membuat saya
jadi nggak kenal lelah (ini artinya emang gak ada yang ngingetin kegiatan saya
sudah kelewatan jam terbangnya). Tidur lewat jam 12 malam, makan telat. Sebenernya
tidur lewat jam 12 malam udah dari zaman MTs gara-gara kecanduan nonton
Penghuni Terakhir berlanjut ke SMA suka tidur malam gara-gara ...
Perkuliahan
terasa lancar, sampai keluar IPK pertama saya. Lah kok jadi begini ya. Gak
begitu buruk tapi kalau dipikir-pikir modal segini bisa kuat gak ya sampai
semester 8? Saya buntu, saya bingung, saya panik.
Semester
2 masih dimasa-masa merasakan nikmatnya menjadi mahasiswa dan lelahnya menjadi
peserta ‘ospek’. Yak seperti yang biasa saya lakukan semasa sekolah, nulis di
blog dan ikut lomba nulis. Saya sempet ikut UKM, tapi bukan di bagian
jurnalistik. Satu UKM saja saya ikuti rasanya seperti kehabisan waktu untuk kuliah
yang ternyata jauh dari passion saya, waktu untuk ikut ‘ospek’, dan waktu untuk
nulis.
Wait,
kuliah yang ternyata jauh dari passion
saya. Ini yang sebenarnya inti dari tulisan saya. Tapi memang doyan
basa-basi di awal jadi gak to the point dari tadi.
Kenapa
bisa gak pas sama jurusan ini?
Satu,
tak kirain ini jurusan nyrempet yang bau-bau multimedia. Kalau orang awam
seperti saya awalnya mikir jurusan ini bakal seruuuuuuu. Bagi saya, biasa saja
malah cenderung menguras emosi.
Dua,
saya pengen terjun ke dunia jurnalistik, sastra, broadcasting, apalagi yaa... Nyatanya
saya menggeluti semua itu sebatas ikut lomba, ngeblog, baca buku, ikut seminar
kepenulisan, dan konsultasi sama penulis. Huhu...
Kok
bisa kepikiran teknik?
Gak
bisa dipungkiri, dari SD udah kepingin masuk PTN yang saya singgahi sekarang. Tapi
masih gak paham mau masuk jurusan apa. Berhubung suka dengan visualisasi dan
dikit-dikit paham teknologi, jatuh pilihan ke jurusan Teknik Informatika ITS
dan Multimedia Broadcasting PENS (yang ini feeling nggak di acc, mbuh lapo o).
Lalu melipir ke jurusan saya yang sekarang karena sudah minder duluan lihat
passing grade Teknik Informatika. Whops, lolos ke jurusan ini lalu melihat mata
kuliahnya, dimana letak multimedianya? Ternyata eh ternyata, ganti nama 😊
Semester-semester
berikutnya saya bertahan dengan kemampuan seadanya, dan berusaha upgrade
bagaimanapun kondisinya. IPK sempet anjlok, tapi sekarang naik alhamdulillah. Masih
inget stressnya, Astaghfirullah.
Hidup
itu ada banyak sekali pilihan. Termasuk saya sendiri yang kebanyakan memilih
daripada memperbaiki. Sudah semester 6, duh salah, Bulan Agustus 2018 saya
resmi masuk ke zona 7 (semester 7). Terus terang agak takut dibayang-bayangin
bagaimana nanti KP, seminar KP, ketemu Visikom (PCV aja gak karuan semester
ini), Techno, PraTA, TA, bimbingan, sidang-sidang, dan magang. Merasa masih
terlalu fakir ilmu dan gak percaya diri. Sama sekali gak PD. Nglewatin semester
6 aja drama nya jempol dua. Kehabisan uang beli komponen, minggu ketiga kuliah
udah gak tahan pengen drop matkul, nangis bombay tugas numpuk, kerjaan kurang
bener, demo kena semprot dosen. Brrrr.
Semester
7, semoga dimudahkan. Aamiin.
Random
sekali tulisan saya malam ini. Saya akan lanjutkan suatu hari nanti. Saya
mengantuk, playlist sudah looping dari tadi. Jangan lupa sahur, nanti puasa
lagi.
***
Jadi
bagaimana rasanya kuliah disini?
Kuliah
itu rasa kopi. Dia pahit, tapi akan terasa nikmat jika sudah terbiasa.
Selamat
malam 😊
pict by pixabay.com