Sebelum aku lupa pengalaman naik turun tentang KP
tahun ini, segera aja nulis di waktu luang sebelum beneran KP. Aamiin.
(Karena nulis waktu kejadian lebih dapet feel nya
daripada nulis pasca tragedi)
Apa itu KP?
KP adalah kependekan dari Kerja Praktek (orang-orang
luar ITS biasa nyebutnya PKL). Kalau di ITS rentang waktu KP antara 1-2 bulan.
Beda sama magang yang punya rentang waktu 3-6 bulan. (bisa kondisional
penyebutan sama waktu kegiatannya). Mahasiswa sini rata-rata melaksanakan KP di
liburan semester genap menuju semester ganjil. KP bisa dimana aja, tergantung jurusanmu
ngasih izin atau tidak melaksanakan KP di perusahaan yang mau kamu tuju. Ikutin
aja prosedur yang amat melelahkan ini.
Sosialisasi KP
Biasanya pengajuan proposal KP minimal 2 bulan sebelum
pelaksanaan, karena tau sendiri lah yang KP bukan cuma jurusanmu doang. Ngerasa
telat banget sosialisasi kemaren menurutku. Februari masuk kuliah, Maret
pertengahan kalau tidak salah baru diadakan sosialisasi KP. Belum bikin
proposal, cari-cari kontak perusahaan, ngajuin proposal, belum lagi kalau
ditolak perusahaan. Nyeselnya, kenapa gak dari dulu-dulu aja nanya tentang
beginian ke kakak tingkat. Semester kemaren juga kebanyakan ngeluh tugas mata
kuliah dan malah tidak memikirkan hal yang bersifat jangka panjang seperti...
KP.
Persyaratan KP
Jurusan sebelah, syarat pengajuan KP dengan SKS tempuh
minimal sekian SKS. Jurusan sini, syarat pengajuan KP dengan SKS lulus minimal
93 SKS, lulus semua mata kuliah semester 1 sampai semester 5 (Nilai sismik
belum keluar, SKS lulus ku masih 90. Bergetar hatiku)
Sebelumnya udah ada partner yang bakal KP denganku,
tapi karena belum memenuhi syarat diatas alhasil saya dewean. Emang banyak surprise
nya disini, bukan 93 SKS awalnya melainkan 90 SKS. Tiba-tiba saja berubah
persyaratan tepat setelah demo salah satu mata kuliah jam setengah 4 sore di
ruang A235. (Gilee bikin nyesek aja nih orang-orang ya)
Masih terombang-ambing aku mau KP dimana, sama siapa.
Saat itu udah bulan April. Niatku KP bulan Juni, Sob 😊 Akhirnya dipertemukan dengan dua orang cowok yang
bakal jadi partner KP sebulan di... (dimana hayo?)
Tiap Menit Lihat
Email
Ini part paling seru di jilid 1, nyari kontak
perusahaan. Aku udah join sama dua orang teman KP, kita ngelist perusahaan mana
yang kira-kira cocok buat tempat KP. Setelah mengirim email ke beberapa
perusahaan, akhirnya ada email masuk dari HRD PT. PJB (senengnya gak karuan).
Isinya mereka menerima mahasiswa yang akan melakukan KP, segera kirim proposal
ke alamat ini dan seterusnya.
Next, kita konsultasi ke dosen. Seakan dibutakan oleh
tawaran, kita meninggalkan yang lain untuk mengajukan proposal ke Kudus.
Dan cerita berawal dari sini...
Manis di Awal
Pahit di Akhir
Pernah suatu hari aku menghubungi pihak Kudus untuk
tanya-tanya mengenai KP. Ternyata mereka hanya menerima mahasiswa magang untuk
rentang waktu 6 bulan. Skip dong, kuliah saya bagaimana. Lain hari, bapak dosen
menawarkan ke situ juga bisa 1 bulan, kita tertarik. Bikin proposal,
konsultasi, minta tanda tangan, ambil surat pengantar, lalu dikirimkan. Nunggu
kira-kira hampir sebulan, ternyata kuota penuh. Siap!
Posisi di dalam kereta perjalanan pulang ke Kediri.
Cuaca panas, puasa pula, dapat pemberitahuan suruh bikin proposal untuk
diajukan ke Jakarta. Mikir lagi, Jakarta? Apa kata mamak saya ya? Laptop yang
sudah saya simpan rapi di bagasi atas akhirnya saya buka di tengah-tengah
ramainya gerbong kereta.
Proposal sudah selesai dibuat, minta tanda tangan,
ambil surat pengantar, lalu dikirimkan. Sudah banyak orang yang kita ajak panik
bareng-bareng untuk meminta konfirmasi tentang status pengajuan proposal di
Jakarta. Tidak kurang dari sebulan, dari dua kelompok yang mengajukan hanya
satu yang bisa KP disana, dan itu bukan kelompok kita. Paitnyaa
Tentang Keluarga
Tadi udah ketemu titik keresahan diatas, Mikir lagi, Jakarta? Apa kata mamak saya ya?
Selepas beres-beres merapikan barang bawaan di kamar,
laporan ke ibu kalau aku ngajuin KP di Jakarta. Raut wajah ibu berubah. Gaenak
gitu lihatnya. Dengan segala negosiasi yang ada, akhirnya diperbolehkan
berangkat jika diterima (Kayanya beraat gitu). Tapi udah kelihatan gak dapet
restu berangkat ke Jakarta dari ibu. Grup udah panik, ribut sendiri, batin gak
enak tidur tak nyenyak tapi makan masih lahap. Sempet nangis bombay juga, mikir
kalau gak KP sekarang mau kapan lagi. Konsentrasi susah kebagi kalau harus KP
semester depan.
“PKL disini aja, Ya” ibu sudah berkata
begitu artinya ibu sudah berdo’a supaya kita KP disini saja.
Yang benar saja, pengajuan dari Jakarta ditolak 3 hari
setelah ibu bilang begitu. Pagi hari sebelum kabar penolakan, aku udah feeling sepertinya dan pengen banget
bikin proposal buat diajuin ke perusahaan lain. Jam 12 siang proposal kelar, ku
kirimkan ke grup untuk diprint dan dimintakan tanda tangan. Surat pengantar
sekaligus proposal ku ambil Hari Jum’at karena gak mau kelamaan kalau harus
ngirim dari Surabaya ke Kediri lewat kurir. Hari Sabtu balik ke Kediri dan
mengirimkan proposal itu untuk diajukan ke sebuah perusahaan disini.
Sebulan digantung
Belum kelar gelisahnya. Sebulan follow up lewat kakak,
tiap jam 10 pagi dari Senin sampai Sabtu kirim WA
“Gimana, Mas?”
“Udah belum, Mas?”
“Ada kelanjutan nggak?”.
Sampai pas ada WA masuk ku kira dari Mas,
ternyata dari si naruto. Yhaaa
Belum ada balasan
Panik dong kita udah mau mepet akhir bulan Juli tapi
belum ada respon. Plan A Plan B Plan C disiapin, intinya udah pasrah tapi masih
gamau nyerah. Alhasil tiada hari tanpa air mata.
Mungkin temen-temen di grup udah muak dengan responku
ketika mereka nanya “Rek ada kabar?” aku jawab “Belum”. Berat banget mau bales
chat karena memang gak ada kabar sama sekali.
Hari-hari pasrah, salah seorang teman menyarankan
berangkat ke luar kota aja kalau memang gak ada kejelasan disini. Bukan luar
kota sih, luar pulau lebih tepatnya. Lucunya, aku dan kakak sama-sama gak
berani bilang ke ibu kalau kondisinya udah hopeless
kaya gini. Kaya udah lelah kena marah. It feels like... “Yaudah marah aja buk, siap
mendengarkan kok :’)”
Finally
Karena semalaman begadang karena ada kerjaan, akhirnya Hari
Kamis pagi sehabis subuh tidur lagi (sebenernya gaboleh kaya gini). Kebangun jam setengah 8 pagi karena ada telepon masuk dari unknown phone number. Asli, awalnya ku kira penipuan. Angkat telepon,
suara mbak mbak. Well, mbak mbak HRD ternyata. Mbak mbak HRD yang kunamai Unit
3 di WA (padahal gatau mbaknya unit berapa) ngasih tau kalau besok Hari Jum’at suruh
dateng ke kantor buat interview. Gilaa super
excited banget lah jelas!
Keesokan harinya selepas waktu Jum’atan, aku dan
temen-temen dateng ke kantor buat interview. Ternyata gak semua perusahaan
ngadain interview buat nerima anak KP. Lumayan lah, sedikit pemanasan buat pasca campus.
Selama interview beberapa pertanyaan terlontarkan. Banyak
yang gak kejawab, kadang bisa jawab tapi salah-salah. Percayalah, di atas
langit masih ada langit. Dalam hati, ikhtiar tawakal apapun hasilnya diterima
dengan ikhlas.
Alangkah sejuknya hari itu gaess... lihat sampah jadi
seneng apalagi lihat interviewer bilang “Senin mulai KP”. Alhamdulillah. Dingin
AC nya.
Kemudian... kita diterima KP.
Terimakasih, Kakak paling Oye 😊
Terimakasih, Bapak 😊
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
To be continued....