PIGI - PIGI -Cerpen-
November 18, 2013
Lapar... “Memangnya gue tadi sarapan
apa sih?”. Duduk di samping Fanny. “Cari makan dulu yuk, Fan!”.
Jojo
mendengus. “Sarapan pake ikan Nila kan?”.
“Sok
tau!”. Bantah Nila. “Itu nama gue sendiri!”.
“Bentar
lagi, masih cari frame yang bagus nih!”. Kata Fanny.
“Dari
tadi jepret foto terus. Di sini udah ada banyak!”. Menunjukkan beberapa hasil
foto di kamera milik Nila.
“Nah
itu kan kamera Anda. Punya saya? Masih dapat beberapa foto!”. Ujar Fanny.
“Bawel!
Istirahat dulu aja, Fan. Lagian lima jepretan udah cukup kok!”. Kata Jojo
berusaha melerai. “Makan di Pigi-Pigi yuk!”. Ajak Jojo.
“Pigi-Pigi
lagi... Gak ada liburnya nih si Jojo ke sana!”. Manda angkat bicara.
Nila
hanya duduk termenung menunggu hasil keputusan kawan-kawannya. Satu menit, dua
menit, tiga menit, tak kunjung mendapatkan hasil musyawarah yang mufakat. Nila
pun berdiri di tengah-tengah mereka. “Kalau terus begini, kita pergi ke depot
biasa aja. Nafsu makan mulai hilang!”.
“Ke
Pigi-Pigi aja. Nurut gue aja, pasti beres!”. Kata Jojo yang sok kepemimpinannya
mulai keluar.
Tanpa
ba-bi-bu, keempat fotografer junior itu melesat ke tempat yang Jojo inginkan.
Raut wajah Nila sudah tak seceria tadi pagi sewaktu pergi ke taman kota.
“Senyum
dong, Nila.. kita kan mau makan!”. Kata Manda.
“Menu-nya
biasa aja. Ke Mario Cafe aja lebih nyantai . Pesen minum aja dah!”. Ujar Nila.
Fanny
melirik ke arah Nila yang sedang melihat-lihat daftar menu. “Nila, kamu harus
makan. Dikit aja gak masalah...!”.
“Nafsu
makan hilang... Disini tempatnya orang berkelas atas!”. Sangkal Nila.
Nila
terus menyeruput jus jeruknya .Selang beberapa menit, makanan pun datang.
Nila
pun protes. “Hei, siapa yang pesen makanan buat gue? Lagi gak pengen makan.
Siapa mau nambah?”. Tawar Nila kepada teman-temannya,
Jojo,
Fanny, dan Manda memandang Nila sinis.
“Dihabiskan
ya... ntar mubadzir lo. Harus makan dan nggak boleh nolak!”. Kata Jojo sambil
menyodorkan piring berisi masakan jepang.
“Jojo....!”.
Rengek Nila namun tak ada yang merespon. “Ya deh, gue makan!”. Akhirnya Nila
menyerah.
“Makan
disini tuh gak ada salahnya. Ayolah, betah-betahin aja disini. Pengunjungnya
keren-keren kok!”. Bujuk Fanny.
“Ye...
emang gue cewek apaan!”. Bantah Nila.
“Eh,
lihat deh!”. Kata Manda menunjuk cewek yang duduk sendirian di dekat pintu.
“Gadget-nya ampun-ampunan boss... ponsel di atas meja ada empat, BB semua tuh
kayaknya!”. Lanjutnya.
“Idih...
konglomerat nagkring di Pigi-Pigi!”. Ejek Nila.
“Ngomongin
orang aja. Tu orang lagi jualan BB kali..!”. Sela Jojo.
“Tau
dari mana?”. Tanya Fanny.
Jojo
cengengesan. “Hehe.. gak tau. Asal ngarang doang!”. Jawabnya.
Mereka
pun tertawa cekikikan.
Saat
sedang asyik menyantap hidangan dan berbincang-bincang, Nila dan Fanny terdiam
ketika lima cowok yang kelihatan seumuran mereka masuk Pigi-Pigi dan duduk tak
jauh dari meja keempat fotografer.
“Fanny,
kamu tau apa yang aku lihat sekarang?”. Tanya Nila.
“Lima
cowok itu kan!”. Ternyata Fanny sepemikiran dengan Nila.
Nila
mengangguk pelan. “Suerr deh, yang pake jaket putih kelihatan keren banget!”.
Katanya sambil mengambil kamera di dalam tas.
“Eh..
eh.. mau ngapain?”. Tanya Fanny.
“Manfaatkan
kesempatan yang ada dong... Ambil gambarnya!”. Jawab Nila yang sudah berhasil
mendapatkan foto laki-laki jaket putih tersebut.
“Lagi,
La... yang banyak!”. Pinta Fanny.
Ckrekk...ckrekk...ckrekk.
“Yes, bagus nak!”. Kata Nila.
Tiba-tiba
Nila meletakkan kameranya. Ekspresinya pun berubah menjadi ketakutan.
“Kenapa
La? Ada penampakan?”. Tanya Fanny menginvestigasi.
Nila
menggelengkan kepalanya. “Gue kepergok! Iya, waktu jepretan terakhir dia dan
teman-temannya serempak lihat ke arah gue. Aduh.. malu banget! Gimana nih?”.
Fanny
pun juga ikut-ikutan panik. “Anggap nggak terjadi sesuatu aja. Balik ke point
awal, mari kita makan!”.
“Foto
apa nih?”. Jojo mengambil kamera Nila yang masih menyala tergeletak di
depannya.
Nila
berusaha mengambil kameranya namun Jojo tetap ingin melihat isi kamera
tersebut. Jojo mengamati jepretan itu dengan seksama.
“Kayaknya
gue kenal ni anak!”. Kata Jojo.
Jojo
memalingkan wajahnya ke meja yang ditempati kelima cowok tersebut.
“MIKO!!!”.
Teriak Jojo kepada salah satu dari kelima cowok.
Nila
dan Fanny terkejut ketika yang membalas sapaan Jojo adalah cowok yang memakai
jaket putih. Tanpa basa basi, cowok itu langsung menghampiri Jojo.
“Aduh
sial!”. Ucap Nila.
“Kenalin
nih, namanya Miko!”. Kata Jojo memperkenalkan Miko.
“Hai!”.
Sapa Miko.
Tak
canggung, Fanny membalas sapaan Miko. “Hai juga Miko. Aku Fanny, yang itu
namanya Manda, dan yang disebelahku ini namanya Nila!”.
Nila
menyenggol lengan Fanny. “Malu-maluin!”.
“O
iya, Miko ini juniorku di fotografi. Jadi sebenarnya kita berempat ini udah
pada senior!”. Lanjut Jojo.
“Seriusan??
Ya Tuhan, kesannya gue tua banget!”. Desah Nila.
“Hei,
kak Nila! Kalau minta foto sekarang juga gak masalah kok!”. Ejek Miko.
“Aish...
ni anak kecil rese’ banget ya!”. Balas Nila.
Miko
hanya menjulurkan lidah.
Mereka
pun tertawa melihat kelakuan masing-masing tak terkecuali Nila yang harus
menahan rasa malu.
PIGI-PIGI...
hari yang melelahkan. JJJ
-Sekian-
0 comments