Tragedi Lima Puluh Ribu

Agustus 16, 2016

Seminggu terakhir udah banyak kegiatan yang menguras keringat dan pikiran di perantauan belum? Yah beruntung banget deh kalau masih bisa ketemu keluarga di rumah (ayif masih kena homesick)
Melanjutkan postingan sebelumnya yang menyatakan ane sebel banget harus balik ke kota orang sebelum jadwal FRS dan ketemu doswal. Minggu lalu sempet nginep di rumah kakak dikarenakan jam 11 malam baru sampai Surabaya. Keesokan harinya berangkat menuju singgasana baru setelah melepas kontrak di asrama selama setahun.
Setelah beres-beres baju, istirahat sebentar lalu teringat dengan rapat komunal di SCC (anak ITS pasti tau). Ayif berjalan dari kost ke SCC sekitar 15-20 menit, lumayan jauh juga tapi enak kalau jalan sambil headset an. Nah ini nih dimulai sebuah tragedi menyebalkan, yuk disimak.
Tepat di depan jurusan Teknik Lingkungan seseorang menaiki sepeda motor menghentikan langkahku di pinggir jalan. Sebelumnya ia sempat memanggilku "mbak mbak mbak". Awale gak tak gubris lawong aku gak kenal.
Kemudian aku menoleh, "Iya mas?"
"Anak ITS ya mbak"  tanya dia
Lalu aku jawab iya, mungkin dia mau nanya jalan.
Dengan nada bersedih dan tempo bicara yang lumayan cepat aku sedikit menangkap perkataannya.
"Apa mas? Gak denger" kataku sambil melepas headset di telinga.
"Anu mbak gini mbak, atm saya dibawa anak FMIPA. Mbak punya kenalan anak FMIPA gitu nggak angkatan 2013. Tolong banget mbak saya mau balik ke Pasuruan tapi bensin saya habis, atm sama dompet dibawa anak FMIPA. Saya pinjam 20 mbak buat beli bensin"
Aku agak kewalahan mendengarkan dia bicara cukup cepat, intinya dia bicara seperti itu.
"Mas namanya siapa?"
Dia mengaku bernama Doni, jurusan Tekla ITS 2013 (maaf buat anak tekla yang pernah ditanyain sasmita tentang doni itu, aku sedang tertipu)
Dengan goblok plus oon plus plus, aku memberi uang 50 kepada orang itu. Bodohnya lagi kenapa gak aku cek dulu bensin di motornya 
Lalu dia tanya, "mau kemana mbak?"
"Ke SCC"
"Oh, Cafe SCC" balas dia
Hah, agak sedikit aneh anak ITS bilangnya Cafe SCC. Tapi ada benernya juga sih emang tulisan di gedungnya Cafe SCC. Baiknya, dia mengantarkanku ke SCC. Agak aneh juga waktu dia mau berhentiin aku di parkiran dekat plasa Dr. Angka. (duh masih jauh lah, ini anak ITS bukan sih). Kecurigaan mulai muncul.
Singkat cerita dia bilang mau ngembaliin duit, tapi sewaktu aku minta nomor hp atau id line malah pakai alasan hp mati. Dia terihat buru-buru pengen balik dan terus mengucapkan "Terimakasih banyak mbak, semoga dilancarkan rejeki mbak, lancar kuliah". AMIN
Selama rakom berlangsung berasa gak tenang, uang lima puluh ribu melayang cuma cuma . Kenyataan pahit, ternyata beneran ditipu. Setelah bertanya ke temen sekolah yang juga kuliah di FTK, pada akhirnya tidak ada yang bernama Doni di jurusan tersebut.
Akhir cerita, semoga orang yang telah berbuat semacam itu diberi kelancaran hidup, bahagia dunia akhirat . Buat para komplotan yang se visi misi dengan dia, cari kerjaan yang bener kang, apalah ayif cuma anak kost yang belum punya penghasilan masih minta ke orang tua, ke mbak mas ayif. Itu duit buat beli sabun cuci yang udah mau habis, yakali mau nyuci pake pasir, kang .
Waspada ya man teman kalau ada yang sok sedih minta pinjaman duit kayak gitu, modus doang. Sasaran empuknya mahasiswa yang lagi jalan sendirian kayak ayif kemarin. Udah banyak korban loh 
Sekian cuplikan kisah sedih blog ini. Ayif harap bisa jadi bahan pembelajaran dan tetap terus waspada. Jangan mudah percaya sama orang yang nggak dikenal, bisa saja nanti malah kecolongan.
Terimakasih sudah mampir dan sampai jumpa lagi minggu depan.
See ya, fellas 

You Might Also Like

0 comments