Cerita KP Jilid 1 : Sing Sabar Eaa

Agustus 04, 2018


Sebelum aku lupa pengalaman naik turun tentang KP tahun ini, segera aja nulis di waktu luang sebelum beneran KP. Aamiin.
(Karena nulis waktu kejadian lebih dapet feel nya daripada nulis pasca tragedi)

Apa itu KP?
KP adalah kependekan dari Kerja Praktek (orang-orang luar ITS biasa nyebutnya PKL). Kalau di ITS rentang waktu KP antara 1-2 bulan. Beda sama magang yang punya rentang waktu 3-6 bulan. (bisa kondisional penyebutan sama waktu kegiatannya). Mahasiswa sini rata-rata melaksanakan KP di liburan semester genap menuju semester ganjil. KP bisa dimana aja, tergantung jurusanmu ngasih izin atau tidak melaksanakan KP di perusahaan yang mau kamu tuju. Ikutin aja prosedur yang amat melelahkan ini.

Sosialisasi KP
Biasanya pengajuan proposal KP minimal 2 bulan sebelum pelaksanaan, karena tau sendiri lah yang KP bukan cuma jurusanmu doang. Ngerasa telat banget sosialisasi kemaren menurutku. Februari masuk kuliah, Maret pertengahan kalau tidak salah baru diadakan sosialisasi KP. Belum bikin proposal, cari-cari kontak perusahaan, ngajuin proposal, belum lagi kalau ditolak perusahaan. Nyeselnya, kenapa gak dari dulu-dulu aja nanya tentang beginian ke kakak tingkat. Semester kemaren juga kebanyakan ngeluh tugas mata kuliah dan malah tidak memikirkan hal yang bersifat jangka panjang seperti... KP.

Persyaratan KP
Jurusan sebelah, syarat pengajuan KP dengan SKS tempuh minimal sekian SKS. Jurusan sini, syarat pengajuan KP dengan SKS lulus minimal 93 SKS, lulus semua mata kuliah semester 1 sampai semester 5 (Nilai sismik belum keluar, SKS lulus ku masih 90. Bergetar hatiku)
Sebelumnya udah ada partner yang bakal KP denganku, tapi karena belum memenuhi syarat diatas alhasil saya dewean. Emang banyak surprise nya disini, bukan 93 SKS awalnya melainkan 90 SKS. Tiba-tiba saja berubah persyaratan tepat setelah demo salah satu mata kuliah jam setengah 4 sore di ruang A235. (Gilee bikin nyesek aja nih orang-orang ya)
Masih terombang-ambing aku mau KP dimana, sama siapa. Saat itu udah bulan April. Niatku KP bulan Juni, Sob 😊 Akhirnya dipertemukan dengan dua orang cowok yang bakal jadi partner KP sebulan di... (dimana hayo?)

Tiap Menit Lihat Email
Ini part paling seru di jilid 1, nyari kontak perusahaan. Aku udah join sama dua orang teman KP, kita ngelist perusahaan mana yang kira-kira cocok buat tempat KP. Setelah mengirim email ke beberapa perusahaan, akhirnya ada email masuk dari HRD PT. PJB (senengnya gak karuan). Isinya mereka menerima mahasiswa yang akan melakukan KP, segera kirim proposal ke alamat ini dan seterusnya.
Next, kita konsultasi ke dosen. Seakan dibutakan oleh tawaran, kita meninggalkan yang lain untuk mengajukan proposal ke Kudus.
Dan cerita berawal dari sini...

Manis di Awal Pahit di Akhir
Pernah suatu hari aku menghubungi pihak Kudus untuk tanya-tanya mengenai KP. Ternyata mereka hanya menerima mahasiswa magang untuk rentang waktu 6 bulan. Skip dong, kuliah saya bagaimana. Lain hari, bapak dosen menawarkan ke situ juga bisa 1 bulan, kita tertarik. Bikin proposal, konsultasi, minta tanda tangan, ambil surat pengantar, lalu dikirimkan. Nunggu kira-kira hampir sebulan, ternyata kuota penuh. Siap!
Posisi di dalam kereta perjalanan pulang ke Kediri. Cuaca panas, puasa pula, dapat pemberitahuan suruh bikin proposal untuk diajukan ke Jakarta. Mikir lagi, Jakarta? Apa kata mamak saya ya? Laptop yang sudah saya simpan rapi di bagasi atas akhirnya saya buka di tengah-tengah ramainya gerbong kereta.
Proposal sudah selesai dibuat, minta tanda tangan, ambil surat pengantar, lalu dikirimkan. Sudah banyak orang yang kita ajak panik bareng-bareng untuk meminta konfirmasi tentang status pengajuan proposal di Jakarta. Tidak kurang dari sebulan, dari dua kelompok yang mengajukan hanya satu yang bisa KP disana, dan itu bukan kelompok kita. Paitnyaa

Tentang Keluarga
Tadi udah ketemu titik keresahan diatas, Mikir lagi, Jakarta? Apa kata mamak saya ya?
Selepas beres-beres merapikan barang bawaan di kamar, laporan ke ibu kalau aku ngajuin KP di Jakarta. Raut wajah ibu berubah. Gaenak gitu lihatnya. Dengan segala negosiasi yang ada, akhirnya diperbolehkan berangkat jika diterima (Kayanya beraat gitu). Tapi udah kelihatan gak dapet restu berangkat ke Jakarta dari ibu. Grup udah panik, ribut sendiri, batin gak enak tidur tak nyenyak tapi makan masih lahap. Sempet nangis bombay juga, mikir kalau gak KP sekarang mau kapan lagi. Konsentrasi susah kebagi kalau harus KP semester depan.
“PKL disini aja, Ya” ibu sudah berkata begitu artinya ibu sudah berdo’a supaya kita KP disini saja.
Yang benar saja, pengajuan dari Jakarta ditolak 3 hari setelah ibu bilang begitu. Pagi hari sebelum kabar penolakan, aku udah feeling sepertinya dan pengen banget bikin proposal buat diajuin ke perusahaan lain. Jam 12 siang proposal kelar, ku kirimkan ke grup untuk diprint dan dimintakan tanda tangan. Surat pengantar sekaligus proposal ku ambil Hari Jum’at karena gak mau kelamaan kalau harus ngirim dari Surabaya ke Kediri lewat kurir. Hari Sabtu balik ke Kediri dan mengirimkan proposal itu untuk diajukan ke sebuah perusahaan disini.

Sebulan digantung
Belum kelar gelisahnya. Sebulan follow up lewat kakak, tiap jam 10 pagi dari Senin sampai Sabtu kirim WA
“Gimana, Mas?”
“Udah belum, Mas?”
“Ada kelanjutan nggak?”.
Sampai pas ada WA masuk ku kira dari Mas, ternyata dari si naruto. Yhaaa

Belum ada balasan
Panik dong kita udah mau mepet akhir bulan Juli tapi belum ada respon. Plan A Plan B Plan C disiapin, intinya udah pasrah tapi masih gamau nyerah. Alhasil tiada hari tanpa air mata.
Mungkin temen-temen di grup udah muak dengan responku ketika mereka nanya “Rek ada kabar?” aku jawab “Belum”. Berat banget mau bales chat karena memang gak ada kabar sama sekali.
Hari-hari pasrah, salah seorang teman menyarankan berangkat ke luar kota aja kalau memang gak ada kejelasan disini. Bukan luar kota sih, luar pulau lebih tepatnya. Lucunya, aku dan kakak sama-sama gak berani bilang ke ibu kalau kondisinya udah hopeless kaya gini. Kaya udah lelah kena marah. It feels like... “Yaudah marah aja buk, siap mendengarkan kok :’)”



Finally
Karena semalaman begadang karena ada kerjaan, akhirnya Hari Kamis pagi sehabis subuh tidur lagi (sebenernya gaboleh kaya gini). Kebangun jam setengah 8 pagi karena ada telepon masuk dari unknown phone number. Asli, awalnya ku kira penipuan. Angkat telepon, suara mbak mbak. Well, mbak mbak HRD ternyata. Mbak mbak HRD yang kunamai Unit 3 di WA (padahal gatau mbaknya unit berapa) ngasih tau kalau besok Hari Jum’at suruh dateng ke kantor buat interview. Gilaa super excited banget lah jelas!
Keesokan harinya selepas waktu Jum’atan, aku dan temen-temen dateng ke kantor buat interview. Ternyata gak semua perusahaan ngadain interview buat nerima anak KP. Lumayan lah, sedikit pemanasan buat pasca campus.
Selama interview beberapa pertanyaan terlontarkan. Banyak yang gak kejawab, kadang bisa jawab tapi salah-salah. Percayalah, di atas langit masih ada langit. Dalam hati, ikhtiar tawakal apapun hasilnya diterima dengan ikhlas.
Alangkah sejuknya hari itu gaess... lihat sampah jadi seneng apalagi lihat interviewer bilang “Senin mulai KP”. Alhamdulillah. Dingin AC nya.

Kemudian... kita diterima KP.

Terimakasih, Kakak paling Oye 😊
Terimakasih, Bapak 😊

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
To be continued....

You Might Also Like

2 comments

  1. Pertanyaannya apa aja tuh kak? biar yang mau KP bisa bikin kerpekan nih heheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaannya kemaren seputar jaringan komputer. Karena aku KP di bagian itu. Formalitas di awal iview ditanya "kuliah udah belajar apa aja" gituuu nik

      Hapus